Parade Juara Euro 2020 Italia Di gelar Secara Ilegal

 Ngeyel Meski Tak Ada Izin, Parade Juara Euro 2020 Italia Di klaim Di gelar Secara Ilegal

Indohoki789 – Pejabat kota Roma, Matteo Piantedosi, mengatakan parade juara Euro 2020 yang di gelar Timnas Italia adalah tindakan ilegal. Menurutnya, tak ada izin keramaian, baik dari pemerintah setempat maupun kepolisian. Timnas Italia berhasil menjadi juara Euro 2020. Di final di Stadion Wembley, mereka berhasil menaklukkan Timnas Inggris via adu penalti. Usai juara, timnas Italia langsung cabut ke kota Roma. Mereka sempat mengadakan perjamuan dengan Presiden dan Perdana Menteri Italia.

Dari situ, ada kabar bahwa timnas Italia tak akan menggelar parade di jalanan kota Roma. Pihak kepolisian juga di sebut tak akan memberikan izin meski nanti ada yang mengajukan permintaan untuk menggelar parade tersebut. Namun ternyata Timnas Italia tetap menggelar parade juara di jalanan kota Roma. Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci cs berkeliling kota dengan menggunakan bus atas terbuka.

Parade itu kemudian di kecam oleh seorang penjabat kota Roma, Matteo Piantedosi. Ia mengklaim FIGC tidak menghormati kesepakatan yang terjadi antara mereka dengan dewan kota Roma.

“Mereka telah meyakinkan kami dengan sebuah panggung di Piazza del Popolo. Memblokir mereka akan menciptakan masalah ketertiban umum,” kata Piantedosi kepada Corriere della Sera saat di tanya kenapa polisi tidak menghentikan bus berparade keliling kota.

“Kami telah menolak izin untuk merayakan kemenangan Italia di Piala Eropa di bus terbuka, tetapi perjanjian itu tidak di hormati,” sambung Piantedosi.

parade juara euro 2020

Rayakan Dengan Cara Lain

Indohoki789 – Matteo Piantedosi kemudia mengatakan, Timnas Italia boleh saja menggelar perayaan juara Euro 2020. Namun caranya tidak dengan menggelar parade di atas bus terbuka di jalanan.

“Ya tentu saja. Tapi dengan cara yang berbeda. Jumat lalu kami membentuk panitia untuk ketertiban dan keamanan. Saya telah menyetujui hubungan dengan Menteri Dalam Negeri Luciana Lamorgese dan dengan kepala polisi Lamberto Giannini. Pertemuan itu justru untuk memutuskan apa yang harus di lakukan dan untuk itu kami juga melibatkan langsung FIGC,” terangnya.

“FIGC meminta untuk mengizinkan para atlet tim nasional untuk melakukan perjalanan keliling Roma dengan bus terbuka, tetapi di jelaskan dengan jelas bahwa itu tidak mungkin. Kami mengatakan kami tidak dapat mengotorisasi mereka,” tegasnya.

“Kami harus mengatur transisi dari Quirinale ke Palazzo Chigi, mencoba mendamaikannya dengan kebutuhan keamanan yang terkait dengan pandemi dan oleh karena itu menghindari adanya kerumunan dengan cara apa pun,” seru Piantedosi.

 

Ngeyel

Lebih lanjut, Matteo Piantedosi mengatakan diri nya juga sudah menegaskan pada Presiden FIGC, Gabriele Gravina, bahwa parade tak boleh di gelar. Namun Gabriele ngotot tetap menggelar arak-arakan itu dengan alasan bahwa acara itu sudah di nantikan para fans yang sudah berkumpul di jalanan kota Roma.

“Mereka berpendapat sudah ada banyak orang di jalan-jalan. Dan para pemain memiliki niat yang kuat untuk melanjutkan perayaan dengan naik bus terbuka,” serunya.

“Ada ribuan orang yang menunggu bus, melarangnya bisa menimbulkan masalah ketertiban umum,” sambung Piantedosi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat Chelsea Yuk
Hot Promo Indohoki789.org
- Welcome Bonus 100% (Slot Games, Sportsbook, Live Casino)
- Welcome Bonus 20% (All Games)
- Bonus Deposit 10% (All Games)
- Deposit Pulsa Telkomsel & XL Axiata Tanpa Potongan